Selasa, 28 November 2017

Tugas Tulisan 2 "Bagaimana cara membangun karakter untuk merintis karier"


Sukses bukan hanya dia yang bisa memenuhi segala kebutuhan mewahnya. Lalu, kira-kira apa itu kesuksesan? Kesuksesan adalah sebuah keberhasilan yang dicapai dengan cara positif. Dalam membangun karakter sukses tersebut tentu dibutuhkan tindakan positif seperti membiasakan bangun pagi, mengasah ketrampilan dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya, dalam tulisan ini akan dibahas satu per satu :
  1. Membiasakan diri istirahat yang cukup dan bangun pagi
Banyak orang menyepelekan waktu istirahat. Mereka beranggapan bahwa begadang itu diperlukan agar tugas atau pekerjaan dapat cepat terselesaikan. Harus disadari oleh tiap individu, bahwa tindakan tersebut malah merusak tubuh mereka. Minimal tubuh memerlukan waktu istirahat yang cukup, yakni 6 jam per hari. Berkurangnya waktu istirahat dapat menurunkan konsentrasi dan focus. Hal tersebut berdampak pada kinerja, yang terkadang membuat semua pekerjaan malah menjadi berantakan. Dengan istirahat yang cukup, maka tubuh akan segar kembali. Tubuh akan siap untuk melakukan aktifitas kembali dengan keadaan fresh.
Membiasakan bangun pagi adalah salah satu kunci karakter sukses. Ini disebabkan karena saat pagi tubuh dalam keadaan segar, mudah fokus dan siap melakukan segala aktifitas.
Sebagai referensi anda bisa membaca artikel saya sebelumnya : Cara Meningkatkan Kualitas Karakter Diri
  1. Mengasah kreatifitas diri
Dalam pekerjaan terdapat persaingan yang ketat, siapa yang tidak siap maka dialah yang tersingkir. Karenanya Anda perlu melatih kreatifitas, sehingga Anda dapat menemukan solusi terbaik dari setiap masalah yang Anda hadapi.
  1. Sabar
Yuhu. Anda harus sabar. Sebab ketika Anda terbawa emosi, segala sesuatu yang Anda putuskan adalah langkang yang salah. Emosi membuat anda menjadi ceroboh dan gegabah, hal inilah yang membuat anda gagal. Sebaiknya Anda mencoba tenang dan sabar, lalu berpikir bagaimana solusi terbaik untuk masalah yang sedang Anda hadapi.
Salah satu cara agar kita memiliki kesabaran dalam diri kita, adalah usahakan untuk tenang, kenapa harus tenang ? anda bisa baca referensinya di artikel berikut ini : Tenang, adalah kepribadian manusia yang tercerahkan
  1. Suka tantangan dan kerja keras
Tantanglah diri Anda dengan berbagai macam pekerjaan, ambillah resiko. Cobalah keluar dari zona aman Anda. Membiasakan diri Anda dengan tantangan akan memacu Anda untuk kerja keras dan belajar. Membuat anda terus berusaha untuk menyelesaikan tantangan tersebut. Suka Tantangan dan Bekerja Keras ( pada akhirnya anda akan bisa menggunakan metode Bekerja Pintar ) adalah awal dari kesuksesan, bacalah artikel berikut ini agar anda bisa memilikiya di dalam diri anda : Ciri Karakter Orang Sukses
  1. Rendah hati
Hati-hati dengan kesombongan, sebab banyak orang gagal karena kesombongannya. Orang yang sombong akan membuat mereka merasa paling bisa dan tak membutuhkan orang lain.  Bersikaplah rendah hati, sifat ini akan membuat Anda merasa membutuhkan orang lain dan perlu banyak belajar. Sifat rendah hati menjauhkan Anda dari ketegangan dengan orang lain. Kenapa orang lain mudah untuk bisa menajdi rendah hati? Kenapa diri kita tidak? Ini karena setiap orang punya tipe kepribadiannya sendiri sendiri. Apa sajakah tipe kepribadian tersebut ? Anda bisa dapatkan referensinya disini : Mengenal Bermacam Tipe Kepribadian Manusia
  1. Disiplin
Banyak orang menyepelekan kedisiplinan. Padahal kedisiplinan adalah poin penting karakter sukses. Orang sukses adalah orang yang disiplin, baik disiplin waktu maupun disiplin managemen. Sulit memang untuk menerapkan kedisiplinan, namun ketika Anda disiplin waktu dan managemen, semua pekerjaan akan selesai tepat waktu dengan hasil yang memuaskan.
Kunci dari karakter kesuksesan adalah tindakan positif. Bila Anda menerapkan semua tindakan positif, maka tidak ada yang dapat menghentikan kesuksesan Anda. Bagaimana cara agar anda bisa membangun dan memiliki semua karakter sukses di dalam diri anda? Cara mudahnya adalah dengan mengikuti program saya, semua program saya dirancang untuk bisa diikuti jarak jauh tanpa harus bertatap muka dengan saya, ini akan sangat memudahkan bagi anda yang sudah berada di jalur kesuksesan, waktu anda tidak akan terbuang, anda tetap bisa beraktifitas sekaligus mendapatkan panduan setiap harinya, bahkan saya akan siap menjadi konsultan pribadi anda. Setiap potensi di dalam diri anda akan aktif dan bisa digunakan untuk menjadi sarana kesuksesan

Kamis, 19 Oktober 2017

Tugas softskill 2 "komunikasi persuasif"

Imunisasi

siImunisasi bisa dikatakan sebagai investasi kesehatan masa depan karena pencegahan penyakit melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh lebih murah dibandingkan mengobati seseorang apabila jatuh sakit dan harus dibawa ke rumah sakit.


Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) yang diberikan kepada anak sejak masih bayi, remaja, hingga dewasa. Cara kerja imunisasi yaitu dengan memberikan antigen bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan merangsang sistem imun tubuh untuk membentuk antibodi. Antibodi yang terbentuk setelah imunisasi berguna untuk menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif sehingga dapat mencegah atau mengurangi akibat penularan PD3I tersebut.
Imunisasi merupakan salah satu investasi kesehatan yang paling murah karena terbukti dapat mencegah dan mengurangi kejadian sakit, cacat, dan kematian akibat PD3I yang diperkirakan 2-3 juta kematian setiap tahunnya. Dalam Undang-undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi dan pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak.
Setiap negara mempunyai program imunisasi yang berbeda, tergantung prioritas dan keadaan kesehatan di masing-masing negara. Penentuan jenis imunisasi didasarkan atas kajian ahli dan analisa epidemiologi atas penyakit- penyakit yang timbul. Di Indonesia, program imunisasi mewajibkan setiap bayi (usia 0-11 bulan) mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri 1 dosis hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-Hib, 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis campak.
Apasaja perbedaan dari masing-masing imunisasi tersebut?
  1. Imunisasi Hepatitis B (HB)
    Manfaat: Melindungi tubuh dari virus Hepatitis B, yang bisa menyebabkan kerusakan pada hati.
    Waktu pemberian: Dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 bulan, lalu saat 3 - 6 bulan.
    Catatan khusus: Jarak antara pemberian pertama dengan kedua minimal 4 minggu.
     
  2. Imunisasi BCG
    Manfaat: Mencegah penyakit tuberkulosis atau TB (bukan lagi disingkat TBC), yaitu infeksi yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis.  Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru, walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang.
    Waktu pemberian: Sejak bayi lahir.
    Catatan khusus:  Bila ibu ketinggalan dan umur si kecil sudah lebih dari 3 bulan, harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu. Uji ini untuk mengetahui apakah di dalam tubuh anak sudah terdapat bakteri penyebab TB atau tidak. BCG baru bisa diberikan, bila uji tuberkulin negatif.
     
  3. Imunisasi DPT
    Manfaat: Mencegah tiga jenis penyakit, yaitu Difteri (infeksi saluran pernapasan yang disebabkan  bakteri), Tetanus (infeksi bakteri pada bagian tubuh yang terluka), dan Pertusis (batuk rejan, biasanya berlangsung dalam waktu yang lama). 
    Difteri adalah penyakit serius yang menyebabkan kesulitan bernafas, masalah jantung, kerusakan saraf, pneumonia, dan mungkin kematian. Tetanus adalah penyakit serius yang menyebabkan kejang-kejang dan kejang otot yang parah yang dapat cukup kuat untuk menyebabkan patah tulang dari tulang belakang. Pertusis adalah penyakit serius yang menyebabkan batuk parah yang dapat mengganggu pernafasan. Pertusis juga dapat menyebabkan pneumonia, bronkitis, kejang, kerusakan otak dan kematian.
    Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat bayi berumur lebih dari enam minggu. Pemberian selanjutnya pada usia 4 dan 6 bulan. 
    Catatan khusus: 
    - Ulangan DTP diberikan umur 18 bulan dan 5 tahun. Pada usia 12 tahun, vaksin ini diberikan lagi, biasanya di sekolah.
    - Kebanyakan bayi akan mengalami demam pada sore hari setelah imunisasi DPT, tetapi demam akan turun dan hilang dalam 2 hari. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, dan akan sembuh dengan sendirinya. Bila gejala tersebut tidak muncul, tidak perlu diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan, dan imunisasi tidak perlu diulang.
     
  4. Imunisasi Haemophilus Influenzae tipe B HiB
    Manfaat: melindungi tubuh dari penyakit meningitis, pneumonia dan epligotitis.
    Waktu pemberian : anak-anak usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 12-15 bulan.
     
  5. Imunisasi Polio
    Manfaat: Melindungi tubuh terhadap virus polio, yang menyebabkan kelumpuhan.
    Waktu pemberian: Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama setelah lahir. Selanjutnya, vaksin ini diberikan tiga kali, yakni saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan.
    Catatan khusus: Pemberian vaksin ini harus diulang (boost) pada usia 18 bulan dan 5 tahun
     
  6. Imunisasi Campak
    Manfaat: Melindungi anak dari penyakit campak yang disebabkan virus.
    Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat anak umur 9 bulan. Campak kedua diberikan pada saat anak SD kelas 1 (6 tahun).
    Catatan khusus: Jika belum mendapat vaksin campak pada umur 9 bulan, anak bisa diberikan vaksin kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (MMR atau Measles, Mumps, Rubella) di usia 15 bulan.

Namun ternyata dalam masyarakat kita masih ada mitos tentang vaksinasi/ imunisasi, yaitu


  1. Mitos : kombinasi vaksin difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan) dan vaksin polio menyebabkan sndrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death Syndrome/ SIDS).
    Fakta : namun hal ini hanya kebetulan terjadi dalam waktu yang berdekatan.
     
  2. Mitos : Vaksin memiliki beberapa kerugian dan efek samping jangka panjang yang belum diketahui. Vaksinasi bahkan bisa fatal.
    Fakta : Vaksin itu aman. Kebanyakan reaksi vaksin bersifat minor dan sementara, seperti nyeri pada tempat penyuntikan atau lengan atau demam ringan. Masalah kesehatan serius atau berat sangat jarang terjadi dan diinvestigasi dan dimonitor secara ketat. Orang-orang jauh lebih berisiko untuk sakit parah akibat terinfeksi penyakit-penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksin daripada karena divaksin. Sebagai contoh, penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan, campak dapat menyebabkan radang otak dan kebutaan, dan beberapa penyakit lainnya bahkan dapat menyebabkan kematian. Sementara sakit berat atau kematian akibat vaksin hanya terjadi 1 dari sekian banyak, lebih banyak keuntungan yang didapat karena divaksinasi daripada kerugiannya, dan banyak kesakitan dan kematian akan terjadi tanpa vaksin.
     
  3. Mitos : jika kita hidup sehat, bersih dan sanitasi lingkungan baik maka tidak perlu dilakukan vaksinasi.
    Fakta : Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi dapat menyerang kembali apabila program vaksinasi dihentikan. Sementara perbaikan kebersihan, cuci tangan, dan air bersih dapat membantu melindungi kita dari penyakit infeksi, banyak penyakit infeksi yang tetap menyebar seberapa pun bersihnya seseorang. Jika orang-orang tidak divaksinasi, penyakit yang tidak biasa ditemukan seperti campak dan polio , dapat dengan cepat timbul kembali.
     
  4. Mitos : Memberikan lebih dari 1 vaksin dalam waktu yang bersamaan dapat meningkatkan risiko timbulnya efek samping yang berbahaya, yang dapat membebani sistem imun anak tersebut.
    Fakta : Bukti ilmiah menunjukkan bahwa memberikan beberapa vaksin pada waktu yang bersamaan tidak berpengaruh buruk pada sistem imun anak tersebut. Anak-anak yang terpapar oleh beberapa ratus zat asing yang dapat memicu respons imun setiap hari.

Analisis :

jadi menurut saya...
imunisasi yang ada di dalam video tersebut cara terbaik untuk memberikan vaksin kepada balita yang baru lahir agar tidak terkena penyakit Rubella dan penyakit lainya. agar balita tersebut tumbuh sehat dan tidak terkena penyakit apapun.




Sumber :
  1. Situasi Imunisasi Di Indonesia, Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2016.
  2. http://patient.info/health/bcg-immunisation
  3. http://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/diphtheria-tetanus-and-acellular-pertussis-vaccine-intramuscular-route/description/drg-20071366
  4. http://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/hepatitis-b-vaccine-intramuscular-route/description/drg-20068700
  5. http://www.vaccines.gov/diseases/hib/
  6. http://www.vaccines.gov/diseases/polio/
  7. http://www.vaccines.gov/diseases/chickenpox/index.html
  8. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/apa-saja-fakta-dan-mitos-tentang-vaksinasi

Kamis, 28 September 2017

Yang berkaitan dengan komunikasi efektif

KOMUNIKASI BISNIS
                        Komunikasi bagi setiap insan dalam suatu organisasi menjadi hal penting untuk menciptakan kesamaan pemahaman atas informasi yang disampaikan satu sama lain. Komunikasi merupakan sebuah pentransferan makna ke pada orang lain dalam bentuk lambang-lambang, simbol, atau bahasa-bahasa tertentu sehingga orang yang menerima informasi memahami maksud dari informasi tersebut.
Komunikasi pada gilirannya dapat menciptakan kepuasan bagi orang-orang yang melakukannya, seperti diungkapkan Dale Carnegie (2000) bahwa kepuasan bisnis, sosial, dan pribadi tergantung pada kemampuan seseorang berkomunikasi dengan jelas pada orang lain, apa pekerjaannya, apa yang diinginkannya, dan apa yang dipercayainya.
                       Demikian pentingnya makna sebuah komunikasi bagi manusia yang hidup dalam interaksi sebagai makhluk sosial antar satu manusia dengan manusia lainnya, demikian pula interaksi yang terjadi dalam sebuah dunia kerja pada organisasi perusahaan. Komunikasi memiliki arti yang penting dalam segala macam organisasi, baik organisasi berorientasi bisnis maupun organisasi nirlaba. Tanpa komunikasi organisasi tidak dapat menjalankan fungsinya. Sedemikian pentingnya komunikasi bagi suatu organisasi sehingga dapat dikatakan komunikasi menjadi sumber kehidupan organisasi, yaitu sebagai pengendalian, motivasi, pengungkapan emosional, dan informasi.
                     Sehubungan dengan kondisi saat ini, persaingan dan perkembangan dalam dunia bisnis sangatlah ketat. Selain itu, dunia bisnis tidak pernah lepas dari hubungan dengan stakeholders. Stakeholders adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Salah satu faktor yang dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuannya adalah membina hubungan yang baik dengan stakeholders.

A. Pengertian Penting Komunikasi
           Menelusuri dari asal katanya, komunikasi berasal dari dari perkataan “ Communicare” yaitu yang dalam bahasa latin bermakna “berpartisipasi atau memberitahukan”, sedangkan perkataan “ Comunis” berarti milik bersama ataupun “berlaku dimana-mana” atau juga berarti sama, sama di sini maksudnya sama makna. Jadi jika dua orang melakukan komunikasi misalnya dalam bentuk percakapan maka komunikasi akan berjalan atau berlangsung dengan baik selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.
         Beberapa pengertian komunikasi dapat di lihat pada beberapa pendapat berikut ini. Robin (1996) mengatakan bahwa komunikasi mencakup baik pentransferan makna maupun pemahaman makna. Gibson et.al mengemukakan komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dengan menggunakan tanda-tanda yang sama (1992). Menurut James G. Robbin dan Barbara S. Jones (1982), dalam bukunya Effective for Today Manajer, bahwa: “Komunikasi adalah suatu tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna. Atau lebih jelasnya lagi komunikasi adalah suatu pemindahan , atau penyampaian informasi mengenai fikiran dan perasaan”.
                Komunikasi pada prinsipnya mengadakan hubungan sesuai dengan perkataan di atas disebutkan pemindahan atau penyampaian atau pengoperan lambang-lambang (biasanya dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang lain. Hal ini juga dikatakan oleh Pang Lay Kim dan Hazil (1981) bahwa kom unikasi sesungguhnya, adalah lebih luas dari pada hubungan menghubungi saja, juga meliputi cara penyampaian maksud manajemen, mengatakan suatu atau menunjukkan bagaimana sesuatu harus dikerjakan dan sebaliknya ia juga, meliputi syarat bahwa manajemen itu harus mendengarkan pula pendapat orang lain yang dikatakan itu.
             Dari uraian tersebut di atas terlihat adanya cara menyampaikan maksud yaitu dengan cara merumuskan komunikasi menyampaikan maksud yaitu dengan cara merumuskan komunikasi sebagai tingkah laku, perbuatan atau kegiatan penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna. Artinya perbuatan atau kegiatan menyampaikan suatu gagasan atau informasi dari seorang kepada yang lainnya, jelasnya adalah pemindahan atau penyampaian informasi mengenai fikiran, perasaan, dan fakta-fakta melalui proses.
            Iklim komunikasi yang baik akan menciptakan kepuasan komunikasi, yang mana selanjutnya dapat menunjang pembentukan, pengembangan, dan penghayatan nilai-nilai budaya organisasi pada seluruh anggota organisasi. Dengan menguatnya budaya organisasi maka akan memberikan peluang besar bagi organisasi tersebut untuk menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi karena ia dapat mempertahankan fungsi apadatasinya terhadap persoalan-persoalan eksternal dan fungsi integrasinya dalam menghadapi permasalasahan-permasalahan internal” (Muluk, 1998).

B. Pengertian Komunikasi Bisnis
               Komunikasi bisnis dapat didefinisikan sebagai proses pengirimandan penerimaan berbagai pesan bisnisyang terjadi di dalam sebuah organisasi, baik dengan pihak internal maupun eksternal organisasi demi mencapai tujuan organisasi.
              Dunia bisnis tidak pernah lepas dari hubungan dengan stakeholders. Clarkson dalam buku Edy dan Faulina (2011:68) berpendapat bahwa stakeholders adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Salah satu faktor yang dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuannya adalah membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan stakeholders.
             Komunikasi bisnis merupakan alat untuk menghubungkan antara organisasi dengan stakeholders, baik di lingkungan internal maupun eksternal organisasi. Komunikasi internal mencakup komunikasi dengan para pemilik, sesama pihak manajemen serta dengan karyawan. Sedangkan komunikasi eksternal meliputi komunikasi dengan pihak-pihak yang berada di luar organisasi yang berhubungan dengan kelangsungan hidup organisasi.



C. Menuju Komunikasi Efektif dalam Bisnis
         Ide-ide cemerlang berkaitan dengan komunikasi efektif banyak dikemukakan penulis-penulis kontemporer, sebagai hasil penelitian mendalam tentang dunia komunikasi modern seperti beberapa yang dilansir berikut ini.
         Gagasan perlu ditampilkan secara bernalar (memenuhi kaidah reasoning atau penalaran) agar dapat dipahami oleh seorang pembaca. Juga teks-teks yang yang dipilih untuk menyampaikan secara akurat pelbagai makna yang akan dikeluarkan penulis harus tidak ambigu (bermakna ganda) agar sebuah gagasan tidak disalahpahami seorang pembaca (Hernowo, 2001).
        Gagasan adalah modal dalam komunikasi, gagasan yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan adalah komuni kasi yang bermaksud agar pihak lain memahami dan mengetahui secara pasti apa yang ingin disampaikan. Dari kutipan di atas bahwa sebuah informasi dalam komunika si berbentuk tulisan harus masuk akal bagi orang lain dan tidak bermakna ganda sebagai upaya agar informasi yang disampaikan melalui tulisan tersebut tidak disalahartikan oleh pembacanya. Biasa terjadi dalam dunia kerja, pimpinan memberikan suatu bentuk pesan tertulis baik berupa instruksi kerja maupun sekedar info rmasi yang sifatnya memberikan pesan motivasional dalam bekerja, tidak dipahami oleh para karyawan dan bawahan akibat bahasa yang tertulis dalam informas i yang disampaikan terlalu birokratis, terlalu intelektuil, atau tidak dapat dipahami melalui nalar seorang karyawan.
              Rob Abernathy dan Mark Reardon (2001) mengemukakan bahwa para ahli neuro-linguistic mengingatkan kita akan keampuhan bahasa untuk mendapatkan asosiasi mental. Anda dapat memberikan makna lebih dalam dan pemahaman lebih jernih dari presentasi anda dengan menggunakan bahasa setiap modalitas (visual, auditori, kinestetik).
              Senada dengan itu Bobby dePoterter et.al. menyatakan bahwa otak terdiri dari tiga jalan utama atau modalitas, untuk memproses rangsangan yang datang kepada kita dari dunia di luar diri kita. Ketiga modalitas ini, visual, auditori al, dan kinestetik, merupakan saluran komunikasi yang membantu memahami isi pesan (informasi) dari sebuah komunikasi.
               Modal visual dalam berkomunikasi merupakan kemampuan untuk menciptakan dengan jelas gambaran apa yang ingin disampaikan dalam sebuah komunikasi. Modal auditorial mengupayakan bagaimana agar pihak penerima informasi atau lawan komunikasi dapat mendengarkan melalui telinga mereka dengan cara memberikan penjelasan atau dialog yang penerima mampu mencerna semua penjelasan tersebut. Terakhir kinestetik sebagai modal komunikasi efektif berupa gerakan-gerakan fisik yang membuat lawan komunikasi lebih tertarik pada apa yang disampaikan dan terlebih dapat memahami dengan jelas bagaimana suatu cara harus diperbuat dengan mencontohkan gerakan-gerakan tertentu.
          Memperjelas model komunikasi ini, kita ambil sebuah contoh di dalam training rekruitmen tenaga kerja baru untuk mempersiapkan karyawan yang terampil dalam bidang pelayanan costumer bank sebagai seorang teller yang biasa berhadapan dengan orang banyak. Pihak Human Resources Departemen (HRD) perusahaan memberikan presentasi dengan menggunakan peralatan-peralatan audiovisual dan menampilkan gambar-gambar, bagan, dan pola-pola grafis tertentu, selain membuat ketertarikan apa yang disampaikan, biasanya cara ini membuat audiens lebih cepat memahami isi
          penyampaian dalam komunikasi ini. Selanjutnya, HRD juga memperdengarkan contoh speaking style dari peralatan audio vidual tersebut bagaimana seharusnya cara berbicara yang menarik kepada para customer dan membuat mereka merasa dihargai. Selanjutnya contoh modal kinestetik adalah memperagakan dengan gerakan tubuh untuk mengajari para calon teller bagaimana berkomunikasi non verbal (bahasa tubuh) kepada costumer.
          Ini hanya salah satu contoh pemanfaatan modal dalam berkomunikasi dalam dunia kerja, banyak contoh lain seperti dalam rapat, memberikan instruksi kerja, dan lainnya yang menjadikan komunikasi antar pimpinan dengan bawahan atau sesama level kerja dapat tercipta dengan efektif.
D. Memaknai Pengertian Komunikasi Non Verbal Dalam Interaksi Bisnis
            Ternyata dalam berkomunikasi, kita tidak hanya memanfaatkan komunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan belaka, komunikasi non verbal atau lebih diartikan sebagai komunikasi bahasa tubuh merupakan alat komunikasi yang tidak kalah pentingnya bahkan banyak dimanfaatkan dalam berkomunikasi pada dunia modern saat ini tidak terkecuali dalam dunia bisnis.
           Penulis-penulis buku kepribadian banyak mengulas masalah komunikasi non verbal ini dalam menunjang perilaku-perilaku manusia modern pada dimensi kehidupan apapun, terlebih dalam berbisnis dan berorganisasi. Sebenarnya komunikasi non verbal ini bukanlah suatu hal yang baru dan terlalu istimewa, namun beberapa dekade belakangan pada saat orang beorientasi materislisme hal satu ini dilupakan banyak orang. Ketika manusia kembali menganggap penting nilai-nilai kemanusiaan sebagai unsur penting pada sebuah dunia bisnis, menganggap bahwa hubungan antara manusia adalah sesuatu yang penting dan tidak bisa dikesampingkan, muncullah bahasan-bahasan tentang komunikasi non verbal.
          Dale Carnegie (2000) menyarankan kepada semua orang suatu semboyan “tersenyumlah, maka kau akan diterima dimana-mana, cemberutlah, kau akan diusir dari muka bumi”. Inilah satu contoh komunikasi non verbal yang memanfaatkan satu bagian dari wajah manusia yakni bibir untuk selalu membentuk huruf “U” yang bermakna senyum (smile).
         Smile adalah komunikasi tubuh, orang-orang akan merasa tertarik pada sesuatu yang akan dikomunikasikan (diinformasikan) jika seseorang bersedia untuk tersenyum. Pengalaman seseorang yang pernah dirawat inap pada sebuah Rumah Sakit di Malaysia, dimana diberlakukan “Smile Week ” atau minggu senyum, semua karyawan (petugas rumah sakit) harus menunjukkan senyum kepada karyawan lainnya dan seluruh pasien rumah sakit. Hasilnya, semua orang merasa lebih bersemangat dalam bekerja karena dorongan psikologis dari senyum, dan para pasien merasa lebih akrab dengan para petugas rumah sakit. Suatu yang sangat berguna dalam dunia kerja.
        Bobby dePorter et.al. menguraikan lima bentuk komunikasi verbal yang bisa digunakan baik dalam organisasi dan segala jenis interaksi diantaranya:
Kontak mata
Ekspresi wajah
Nada suara
Gerak tubuh
Sosok dan postur tubuh
Mata sebagai indera penting bagi perilaku manusia, dapat mengkomunikasikan emosi apa yang ada di dalam diri seseorang. Kejujuran dan kebohongan dapat diidentifikasi melalui mata, sebab mata adalah jendela hati.
           Kedudukan mata dalam sebuah proses komunikasi non verbal sangat penting, karena biasanya seseorang berkomunikasi selain berbicara, juga mengarahkan pandangan ke lawan komunikasi. Kita perhatikan pada sebuah rapat organisasi, seorang pembicara mengarahkan pandangan ke pada setiap audiens, sebaliknya para audiens menatap seorang presenter sebagai upaya untuk memahami apa yang sedang dikomunikasikan olehnya.
           Menurut Carnegie bahwa seseorang yang sedang berkomunikasi apakah ia tertarik atau serius terhadap apa yang sedang dibicarakan selalu menatap mata orang yang menyampaikan suatu informasi dalam sebuah komunikasi ( 1999). Jika orang tidak tertarik pada lawan komunikasi, pandangan mata tidak tertuju kepada sumber informasi, atau selalu mengalihkan pandangan ke arah lain.
         Ekspresi wajah juga cara berkomunikasi non verbal. Pimpinan bisa menandai seorang karyawan bekerja dengan penuh semangat atau tidak terlihat dari ekspresi wajahnya ditandai dengan air muka.
         Nada suara dalam komunikasi non verbal adalah frekuensi dan nada bicara seseorang. Orang-orang yang memang mampu dan menguasai suatu kerja bidang tertentu akan memberikan informasi kepada orang lain dengan suara yang penuh keyakinan, menyampaikan dengan lugas, tidak terputus-putus, dan dapat memberikan pemahaman sehingga apa yang disampaikannya dapat dimengerti orang lain. Gerak tubuh juga mampu mengambarkan emosi seseorang, gerak tubuh yang sigap menunjukkan semangat dan keseriusan dalam bekerja, gerak yang lamban mengindikasikan bahwa seorang karyawan sedang tidak bersemangat. Dalam hal ini pimpinan terutama pengawas langsung dapat memberikan teguran atau saran agar karyawan tidak berlaku demikian pada saat jam kerja.
          Sosok dan postur tubuh, maksudnya posisi tubuh pada saat berkomunikasi. Dapat diperhatikan orang-orang yang sedang berdiskusi dalam sebuah pembicaraan serius, tidak pernah duduk dengan posisi santai, tubuh bagian atas didorong lebih ke depan sebagai tanda ketertarikan pada suatu masalah yang sedang dibicarakan.
           Dari pembicaraan mengenai komunikasi non verbal di atas, dapat diimplikasikan bahwa jika pimpinan dapat memahami komunikasi non verbal para bawahannya, maka karyawan dapat dengan mudah mengendalikan karyawan sehingga pencapaian tujuan untuk membentuk pola perilaku etis.



Kesimpulan
             Komunikasi bisnis yang efektif dipengaruhi oleh saluran komunikasi formal, struktur organisasi, spesialisasi jabatan, pemilikan informasi, jaringan komunikasi dalam organisasi. Ini dimaksudkan bahwa faktor-faktor tersebut harus diperhatikan dengan bijaksana oleh pihak manajemen perusahaan agar perilaku karyawan terbentuk dalam sebuah pola perilaku etis.
          Selain itu, komunikasi bisnis efektif juga bisa dicapai dengan memahami model komunikasi non verbal (bahasa tubuh) seperti kontak mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak tubuh, sosok dan postur tubuh. Dengan pemahaman dan apa yang harus dilakukan pada sebuah komunikasi non verbal maka diharapkan individu dalam organisasi dapat berkomunikasi dengan efektif dan pola perilaku etis dapat terbangun.

SUMBER  :
Arifin, Anwar. 1988. Ilmu Komunikasi Sebagai Pengantar Ringkas , Rajawali Press. Jakarta.
Carnegie, Dale 1999. Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain. Gramedia. Jakarta.
Joedono, S.B. 2001. “Pengendalian Ektern Perilaku Dalam Teori Organisasi”,
Kim, Pang Lay dan Haazil. 1981. Manajemen Suatu Pengantar, Ghalia Indonesia. Jakarta.
Murdick, Robert G, et.al. 1993. Sistem Informasi Manajemen Modern , Erlangga. Jakarta.
Nitisemito, Alex . S. 1982. Manajemen Personalia, Cetakan Ketiga. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Robbin, James G dan Jones, Babara S. 1982. Effective Communi cation for Today Manager. Terjemahan R. Truman Sirait, Tulus Jaya. Jakarta.
Rob Abernathy dan Reardon, Mark. 2001. Menjadi Pembicara Hebat. Kaifa. Bandung.

Sondang, P. Siagian. 1986. Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi. Cetakan Keempat. Gunung Agung. Jakarta.

contoh-contoh komunikasi bisnis

CONTOH-CONTOH KOMUNIKASI BISNIS
    Komunikasi sangat penting bagi setiap orang tanpa terkecuali, manusia yang memiliki peranan sebagai makhluk sosial akan selalu membutuhkan komunikasi sebagai bentuk interaksi dua arah untuk dua orang ataupun lebih. Komunikasi yang  merupakan suatu proses penyampain informasi dan bagaimana setiap orang menginterpretasikanya. Komunikasi akan efektif apabila maksud dari pemberi informasi sampai dengan benar atau dapat ditangkap oleh penerima informasi satu sama lain.
          Manusia yang pada dasarnya adalah makhluk individu dan makhluk sosial tidak akan sulit untuk mengenali cara-cara penyampaian informasi dalam proses berkomunikasi, karena memang kita telah melakukan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa jenis komunikasi yang didasarkan dari beberapa hal, berikut merupakan jenis-jenis komunikasi.

Artikel terkait:
-menerapkan prinsip prinsip seni grafis
-tips terjun ke dunia film
-jenis jenis industri kreatif
-sub sektor industri kreatif
-Jenis jenis komunikasi menurut cara penyampaianya

        Komunikasi lisan : Yang dimaksudkan dengan komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, yang artinya komunikasi bentuk ini dilakukan antara kedua belah pihak secara bertatap muka.
      Komunikasi tertulis : Komunikasi tertulis adalah salah satu bentuk komunikasi yang berupa tulisan, komunikasi ini biasanya berupa:
      Dibuat dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan suatu berita yang singkat, jelas, dan dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud tertentu.
Naskah, naskah biasanya dipergunakan untuk mengirim berita yang sifatnya komplek.
Balngko- blangko, dipergunakan untuk mengirimkan suatu berita dalam bentuk daftar.
Gambar dan foto, komunikasi bentuk ini biasanya karena hal yang ingin disampaikan tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
Spanduk, spanduk biasanya digunakan untuk menyampaikan sebuah informasi massa yang sasaranya adalah orang banyak.


Jenis jenis komunikasi menurut kelangsunganya
         Dalam sebuah proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih, dapat diketahui interaksi antara kedua belah pihak atau lebih tersebut sebagai mana berikut:
Komunikasi langsung : Proses komunikasi langsung maksudnya adalah bahwa komunikasi yang dilakukan tanpa bantuan, campur tangan, perantara pihak lain ataupun media komunikasi serta tidak dibatasi oleh jarak.
Komunikasi tidak langsung : Komunikasi tidak langsung dilakukan melalui perantara, baik itu pihak ketiga atau bantuan alat-alat komunikasi lainnya.

Jenis jenis komunikasi menurut perilakunya
Komunikasi dipelari oleh manusia melalui proses kehidupannya, melaui belajar, bersosial dan lain sebagainya yang tentunya akan secara otomatis dipengaruhi oleh perilaku dan posisi seseorang didalam masyarakat, berikut merupakan jenis komunikasi menurut perilakunya:
Komunikasi formal : Komunikasi formal biasanya terjadi dalam suatu organisasi, komunikasi seperti ini biasanya sudah mempunyai aturan dan tata caranya sendiri menurut rules dari organisasi atau perusahaanya.
Komunikasi informal : Komunikasi informal terjadi dalam suatu oraganisasi yang tidak ditentukan dalam struktur organisai dan tidak dapat pengakuan resmi yang juga tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi yang bersangkutan, misalnya adalah obrolan antar teman, desa-desus dan lain sebagainya.
Komunikasi nonformal : Komunikasi nonformal adalah komunikasi yang terjadi antara bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi.

Jenis jenis komunikasi menurut maksudnya
    Menurut maksud dilakukanya komuniksi ada beberapa komunikasi yang jika diperhatikan dilakukan dengan maksud  tertentu dari yang menyampaikan informasi, inisiatif komunikator menjadi suatu penentu diantaranya adalah  :
Pidato
Ceramah
Wawancara
Memberi tugas atau perintah
Jenis jenis komunikasi menurut ruang lingkupnya

Ruang lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi yang sedang dilakukan. Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut :

Artikel terkait:
-budaya indonesia yang mendunia
-perbedaan seni dan keindahan
-unsur seni lukis
-Komunikasi Internal.
-Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan -yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja (komunikasi yang dilakukan orang dalam). Didalamnya komunikasi internal dibagi lagi menjadi 3 macam yaitu:
Komunikasi vertikal
Komunikasi horizontal, dan
Komunikasi diagonal
Komunikasi Eksternal.
Komunikasi eksternal merupakan komunikasi yang berlangsung antara organisasi kepada pihak masyarakat yang ada di luar organissi atau perusahaan tersebut.

Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
Eksposisi, pameran, promosi, publikasi, dan sebagainya.
Komperensi pers
Siaran televise, radio, dan sebagainnya.
Bakti social, pengabdian pada masyarakat, dan sebagainnya.
         Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat luas sehingga pihak yang berkepentingan dapat berkontribusi terhadap perusahaan sekaligus daerahnya.

Jenis jenis komunikasi menurut aliran informasi
Komunikasi yang didasarkan menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :

Komunikasi satu arah, yaitu merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja.
Komunikasi dua arah, yaitu merupakan komunikasi yang bersifat timbale balik, dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feedbeck kepada komunikatornya.
Komunikasi ke atas yaitu merupakan komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan
Komunikasi ke bawah, yaitu meruakan komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
Komunikasi kesamping, yaitu merupakan komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar. Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.

Jenis jenis komunikasi menurut jaringan kerja
        Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan dapat  terlaksana menurut sistem yang ditetapkanya dalam jaringan kerja yang dinanungi. Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi
Komunikasi jaringan kerja rantai : Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
Komunikasi jaringan kerja lingkaran : Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran.
Komunikasi jaringan bintang : Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluranya yang dilalui lebih pendek.

Jenis jenis komunikasi menurut peranan individu
         Komunikasi yang dilakukan seseorang atau individu kepada pihak-pihak lain baik secara kelompok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain :
Komunikasi antara individu dengan individu yang lain
Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas
Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih




Jenis jenis komunikasi menurut jumlah pelaku dalam komunikasi
          Komunikasi yang selalu terjadi diantara sesama manusia baik individu maupun kelompok. Jumlah dari orang yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri, disamping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut :
Komunikasi perseorangan : Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.

Artikel terkait:
-cara dan tips menjadi sutradara
-unsur unsur seni sastra
-unsur desain grafis

Komunikasi kelompok : Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau group tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.

Minggu, 04 Juni 2017

ANALISIS SEKTOR PERDAGANGAN, PERHOTELAN DAN RESTORAN DENGAN TERJADINYA PELANGGARAN ETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS # 3EA23
        Kelompok 8
Dian Permatasari 12214989
Dineatama Dedi 13214174
Fardin Fabrian 13214945
Endah Wuri ST 13214571
Jurusan : Manajemen
Dosen : Widyatmini
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga tugas makalah softskill etika bisnis ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Depok, 03 Juni 2017
Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagian besar orang beranggapan bahwa dalam menjalankan bisnis seorang pebisnis tidak perlu mengindahkan aturan-aturan, norma-norma serta nilai moral yang berlaku dalam bisnis karena bisnis merupakan suatu persaingan, sehingga pelaku bisnis harus memfokuskan diri untuk berusaha dengan berbagai macam cara dan upaya agar bisa menang dalam persaingan bisnis yang ketat.
Dalam bisnis terdapat aturan yang penuh dengan persaingan dan tentunya aturan-aturan tersebut berbeda dengan aturan moral dan sosial yang biasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang pebisnis yang ingin mematuhi atau menerapkan aturan moral atau etika akan berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar karena ternyata beberapa perusahaan dapat berhasil karena memegang teguh kode etis dan komitmen moral tertentu. Bisnis merupakan aktivitas yang penting dari masyarakat, sehingga norma dan nilai moral yang dianggap baik dan berlaku di masyarakat dibawa dan diterapkan ke dalam kegiatan bisnis.
Sebuah perusahaan yang unggul sebaiknya tidak hanya tergantung pada kinerja yang baik, pengaturan manejerial dan financial yang baik , keunggulan teknologi yang dimiliki, sarana dan prasarana yang dimiliki melainkan juga harus didasari dengan etis dan etos bisnis yang baik. Dengan memperhatikan etos dan etis bisnis yang baik maka kepercayaan konsumen terhadap perusahaan tetap terjaga. Hal ini tentunya membantu perusahaan dalam menciptakan citra bisnis yang baik dan etis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian etika bisnis
Etika seseorang dan etika bisnis adalah satu kasatuan yang terintegrasi sehingga tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, keduanya saling melengkapi dalam mempengaruhi perilaku antar individu maupun kelompok, yang kemudian menjadi perilaku organisasi yang akan berpengaruh terhadap budaya perusahaan. 
Jika etika menjadi nilai dan keyakinan yang terinternalisasi dalam budaya perusahaan, maka akan berpotensi menjadi dasar kekuatan perusahaan dan akhirnya akan berpotensi menjadi stimulus dalam peningkatan kinerja karyawan.
2.2 Pelanggaran Etika Bisnis
Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral. Praktik curang ini bukan hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga masyarakat dan negara. Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan.
Pelanggaran etik bisnis di perusahaan memang banyak, tetapi upaya untuk menegakan etik perlu digalakkan. Misalkan, perusahaan tidak perlu berbuat curang untuk meraih kemenangan. Hubungan yang tidak transparan dapat menimbulkan hubungan istimewa atau kolusi dan memberikan peluang untuk korupsi.
Tingkat perhatian perusahaan terhadap perilaku etis juga sangat menentukan karena dalam jangka panjang bila perusahaan tidak concern terhadap perilaku etis maka kelangsungan hidupnya akan terganggu dan akan berdampak pula pada kinerja keuangannya.
Etika bisnis di Bidang Produksi dan Pemasaran (Production and Marketing Ethics).
Hubungan yang dilakukan perusahaan dengan para pelanggannya dapat menimbulkan berbagai permasalahan etika bisnis di bidang produksi dan pemasaran. Untuk melindungi konsumen dari perlakuan yang tidak etis yang mungkin dilakukan oleh perusahaan, pemerintah Indonesia telah memberlakukan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Undang-undang ini dijelaskan berbagai perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pelaku usaha. Antara lain, pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang:
1. tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyarakatkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut.
3. tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan, dan jumlah hitungan menurut ukuran yang sebenarnya.
4. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan, atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket, atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut.
Kegiatan pariwisata cukup potensial untuk menunjang pembangunan daerah. Paling tidak, dapat diandalkan sebagai salah  satu sumber devisa untuk membiayai pembangunan daerah. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Kabupaten Pandeglang dapat meningkatkan pendapatan pada sektor perdagangan, hotel dan restoran karena dengan datangnya wisatawan akan membutuhkan tempat untuk menginap dan makan.
Sektor pariwisata merupakan salah satu andalanuntuk meningkatkan perekonomian daerah khususnya dalam peningkatan penerimaan PAD serta daya efek berantai (multiplier effect) yang positif terhadap sektor pembangunan lainnya. Pengembangan pariwisata diarahkan pada peningkatan destinasi wisata berupa kawasan wisata, objek wisata, akomodasi yang mendukungnya serta pemasaran wisata yang akhirnya ukuran keberhasilan pembangunan perdagangan, hotel dan restoran tercermin melalui jumlah kunjungan baik wisata maupun bukan kunjungan wisata.
Perdagangan
Perusahaan atau usaha perdagangan adalah perusahaan atau usaha yang dilakukan penjualan kembali (tanpa perubahan teknis), barang-barang baru maupun bekas meliputi besar dan perdagangan eceran.
Perdagangan Besar
Perdagangan besar adalah perdagangan barang baru maupun bekas dalam partai besar kepada pedagang eceran, perusahaan industri, kantor, rumah sakit, rumah makan, dan akomodasi. Perdagangan besar tidak menjual barang dagangan kepada konsumen rumah tangga.
Kegiatan perdagangan besar meliputi (BPS Kabupatan Pandeglang, 2004):
1. Perdagangan besar (eksportir) adalah perusahaan atau usaha yang melakukan kegiatan penjualan barang atau jasa dari dalam ke luar wilayah Indonesia.
2. Perdagangan besar (importir) adalah perusahaan atau usaha yang melakukan kegiatan penjualan barang atau jasa dari luar ke dalam wilayah Indonesia.
3. Distributor atau penyalur adalah perusahaan atau usaha yang berdiri sendiri yang menjual barang perusahaan lain dan pada umumnya mempunyai daerah kerja. Termasuk juga distributor atau penyalur tunggal. Meliputi : hasil pertanian, pertambangan dan penggalian, dan barang-barang hasil industri olahan. Contoh : distributor hasil bumi.
4. Perdagangan besar berdasarkan balas jasa (service fee) atau kontrak (contract fee) adalah usaha yang dilakukan atas perusahaan atau usaha lain atas dasar kontrak atau fee. Perdagangan besar berdasarkan balas jasa atau kontrak meliputi :
A. Agen adalah perusahaan atau usaha perantara yang berdiri sendiri, bertindak (membuat perjanjian-perjanjian) atas nama perusahaan yang memberikan keagenan (principal) dan biasanya diangkat dengan perjanjian dan tidak boleh mengadakan kegiatan yang sifatnya menyaingi principal. Termasuk dalam hal ini agen tunggal dan wakil perusahaan.
Contoh : agen sepatu bata.
B. Makelar adalah pedagang perantara yang berusaha melakukan transaksi atas nama satu atau lebih perusahaan lain yang dengannya tidak ada hubungan tetap. Dan mendapat balas jasa yang diebut kurtase dari transaksi yang berhasil dilaksanakan. Contoh : makelar motor atau mobil.
C. Komisioner atau Pedagang Komisi adalah perusahaan (pihak pertama) yang melakukan transaksi atau persetujuan dengan pihak ketiga atas nama perusahaan sendiri tetapi atas nama amanat perusahaan lain (pihak kedua) dan mendapat balas jasa yang disebut komisi. Komisioner bertanggung jawab kepada pihak kedua dan pihak ketiga.
2.        Perdagangan Eceran
Perdagangan eceran adalah usaha perdagangan yang melakukan penjualan kembali (tanpa perubahan teknis) barang-barang baru maupun bekas dalam partai kecil. Umumnya kepada konsumen rumah tangga. Usaha perdagangan eceran meliputi :
1. Perdagangan eceran barang-barang baru yang utamanya makanan, minuman atau tembakau di dalam bangunan seperti waserba, toko kelontong dan sejenisnya.
2. Perdagangan eceran barang-barang baru yang utamanya bukan makanan atau minuman atau tembakau di bangunan.
3. Perdagangan eceran komoditi makanan, minuman atau tembakau yang sejenis di dalam bangunan seperti perdagangan eceran hasil pertanian, hasil industri.
4. Perdagangan eceran komoditi baru bukan makanan, minuman atau tembakau yang sejenis di dalam bangunan.
Restoran/Rumah Makan
Ada beberapa jenis restoran/rumah makan antara lain :
Restoran/rumah makan atau warung makan adalah jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan tetap (tidak berpindah-pindah), yang menyajikan dan menjual makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi maupun tidak dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan maupun penyimpanan dan belum mendapatkan ijin dan surat keputusan dari instansi yang membinanya.
Kedai makanan dan minuman adalah usaha perdagangan eceran yang menjual bermacam-macam makanan kecil dan minuman yang siap dikonsumsi di tempat tetap.
Penjualan makanan dan minuman keliling/tempat tidak tetap adalah usaha perdagangan eceran yang menjual bermacam-macam makanan dan minuman siap dikonsumsi yang biasanya dijual melalui kios yang mudah dipindah- pindahkan atau didorong sepanjang jalan, seperti pedagang bakso keliling.
Jasa boga (Catering) adalah usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya. Biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke tempat kerja, pesta, seminar/rapat dan sejenisnya berikut pramusaji yang akan melayani tamu-tamu atau pesta seminar atau rapat pada saat pesta/seminar berlangsung. Termasuk dalam kelompok ini jasa boga yang melayani pesawat angkutan udara, tempat pengeboran minyak dan lokasi penggergajian kayu.
Perhotelan
Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan didalam keputusan pemerintah.
1. Penginapan remaja (Youth Hotel) adalah usaha penyediaan jasa penginapan yang biasanya digunakan bagi remaja sebagai akomodasi dalam rangka kegiatan pariwisata dengan tujuan untuk rekreasi, memperluas pengetahuan/pengalaman dan perjalanan.
2. Pondok wisata (Homestay) adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum dengan pembayaran harian, yang dilakukan perseorangan dengan menggunakan sebagian atau seluruhnya dari tempat tinggalnya.
3. Jasa akomodasi lainnya adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan yang belum termasuk dalam kelompok di atas.
BAB III
ANALISIS
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis
Di Indonesia sangat mudah dijumpai minimarket, banyak minimarket yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun tidak sadar minimarket di Indonesia didirikan tidak jauh dari pasar tradisional, sehingga membuatnya mematikan usaha-usaha kecil secara tidak langsung.
A. Analisis perdagangan
1. Pertumbuhan bisnis perdagangan eceran naik berupa minimarket, supermarket, maupun hypermarket semakin meningkat pesat. Berbagai jenis usaha perdagangan tersebut saling bersaing di berbagai daerah. Untuk jenis usaha minimarket, tidak hanya yang berlabel nasional atau internasional tetapi minimarket lokal juga mulai banyak di daerah. Jenis minimarket yang berlabel nasional antara lain Indomaret, Alfamart, Alfamidi. Sedangkan yang berlabel internasional antara lain Lawyson, 7-Eleven, Family Mart. Sementara yang berlabel local antara lain Yo-Mart, Fresh-Mart, SB-Mart, Barkah Mart, Two Mart, Nirwan dan lain-lain. Banyaknya minimarket lokal ini mengikuti jejak minimarket nasional yang sudah terlebih dahulu sukses berdiri di suatu daerah.
Dalam melakukan usaha minimarket ada 5 hal yang perlu diperhatikan yaitu :
(i) lokasi, pemilihan lokasi harus dengan melakukan pemetaan untuk mengetahui tempat dimana banyak aktivitas orang dan mengetahui area perdagangan, dan melihat siapa pesaingnya yang dekat dengan lokasi yang akan dipilih, (ii) disain toko, perlu dipikirkan bagaimana menampilkan toko yang menarik bagi pembeli, (iii) pemasaran atau promosi, perlunya memilih produk yang berkualitas, menetapkan harga, dan membuat promosi yang selalu diingat oleh pembeli, (iv) SOP, perlu adanya mekansime atau sistem kerja yang sederhana tetapi bisa dijalankan dengan efektif dan mudah, dan (v) teknologi informasi, perlunya memilih software yang cocok untuk bisnisnya. Peluang usaha ini juga dilihat dari masih rendahnya rasio perbandingan antara jumlah usaha dengan jumlah penduduk. Sampai saat ini, satu juta penduduk Indonesia baru terlayani oleh 50 buah usaha perdagangan (minimarket, supermarket, hypermarket).
Minimarket, dalam peraturan perundang-undangan termasuk dalam pengertian “Toko Modern”. Peraturan mengenai toko modern diatur dalam Perpres No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern (“Perpres 112/2007”). Pengertian toko modern menurut Pasal 1 angka 5 Perpres 112/2007 adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan. Setiap toko modern wajib memperhitungkan kondisi sosial ekonomi mayarakat sekitar serta jarak antara toko modern dengan pasar tradisional yang telah ada (Pasal 4 ayat (1) Perpres 112/2007).
Mengenai jarak antar-minimarket dengan pasar tradisional yang saling berdekatan, hal tersebut berkaitan dengan masalah perizinan pendirian toko modern (minimarket). Suatu toko modern (minimarket) harus memiliki izin pendirian yang disebut dengan Izin Usaha Toko Modern (“IUTM”) yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota dan khusus untuk wilayah DKI Jakarta diterbitkan oleh Gubernur (Pasal 12 Perpres 112/2007). Kemudian kewenangan untuk menerbitkan IUTM ini dapat didelegasikan kepada Kepala Dinas/Unit yang bertanggung jawab di bidang perdagangan atau pejabat yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu setempat (Pasal 11 Permendag No. 53/M-DAG/PER/12/2008 Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern – “Permendag 53/2008”) .
Artinya minimarket yang jaraknya dekat dengan pasar tradisional telah melanggar pasal-pasal tersebut diatas.
Perjalanan obat nyamuk bermula pada tahun 1996, diproduksi oleh PT Megasari Makmur yang terletak di daerah Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. PT Megasari Makmur juga memproduksi banyak produk seperti tisu basah, dan berbagai jenis pengharum ruangan. Obat nyamuk HIT juga mengenalkan dirinya sebagai obat nyamuk yang murah dan lebih tangguh untuk kelasnya. Selain di Indonesia HIT juga mengekspor produknya ke luar Indonesia.
Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur dinyatakan ditarik dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan Diklorvos yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia. Departemen Pertanian, dalam hal ini Komisi Pestisida, telah melakukan inspeksi di pabrik HIT dan menemukan penggunaan pestisida yang menganggu kesehatan manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.
HIT yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat turunan Chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia). Obat anti-nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang). Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan PT Megarsari Makmur ke Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 11 Juni 2006. Korbannya yaitu seorang pembantu rumah tangga yang mengalami pusing, mual dan muntah akibat keracunan, setelah menghirup udara yang baru saja disemprotkan obat anti-nyamuk HIT.
Analisis :
Dalam perusahaan modern, tanggung jawab atas tindakan perusahaan sering didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan perusahaan biasanya terdiri atas tindakan atau kelalaian orang-orang berbeda yang bekerja sama sehingga tindakan atau kelalaian mereka bersama-sama menghasilkan tindakan perusahaan.
Pandangan tradisional berpendapat bahwa mereka yang melakukan secara sadar dan bebas apa yang diperlukan perusahaan, masing-masing secara moral bertanggung jawab.
Lain halnya pendapat para kritikus pada pandangan tradisional, yang menyatakan bahwa ketika sebuah kelompok terorganisasi seperti perusahaan bertindak bersama-sama, tindakan perusahaan mereka dapat dideskripsikan sebagai tindakan kelompok, dan konsekuensinya tindakan kelompoklah, bukan tindakan individu, yang mengharuskan kelompok bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
Kaum tradisional membantah bahwa, meskipun kita kadang membebankan tindakan kepada kelompok perusahaan, fakta legal tersebut tidak mengubah realitas moral dibalik semua tindakan perusahaan itu. Individu manapun yang bergabung secara sukarela dan bebas dalam tindakan bersama dengan orang lain, yang bermaksud menghasilkan tindakan perusahaan, secara moral akan bertanggung jawab atas tindakan itu.
Namun demikian, karyawan perusahaan besar tidak dapat dikatakan “dengan sengaja dan dengan bebas turut dalam tindakan bersama itu” untuk menghasilkan tindakan perusahaan atau untuk mengejar tujuan perusahaan. Seseorang yang bekerja dalam struktur birokrasi organisasi besar tidak harus bertanggung jawab secara moral atas setiap tindakan perusahaan yang turut dia bantu, seperti seorang sekretaris, juru tulis, atau tukang bersih-bersih di sebuah perusahaan. Faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan yang meringankan dalam organisasi perusahaan birokrasi berskala besar, sepenuhnya akan menghilangkan tanggung jawab moral orang itu.
Kita mengetahui bahwa Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran perusahaan besarpun berani untuk mmengambil tindakan kecurangan untuk menekan biaya produksi produk. Mereka hanya untuk mendapatkan laba yang besar dan ongkos produksi yang minimal. Mengenyampingkan aspek kesehatan konsumen dan membiarkan penggunaan zat berbahaya dalam produknya . dalam kasus HIT sengaja menambahkan zat diklorvos untuk membunuh serangga padahal bila dilihat dari segi kesehatan manusia, zat tersebut bila dihisap oleh saluran pernafasan dapat menimbulkan kanker hati dan lambung. Dan walaupun perusahaan sudah meminta maaf dan juga mengganti barang dengan memproduksi barang baru yang tidak mengandung zat berbahaya tapi seharusnya perusahaan jugamemikirkan efek buruk apa saja yang akan konsumen rasakan bila dalam penggunaan jangka panjang. Sebagai produsen memberikan kualitas produk yang baik dan aman bagi kesehatan konsumen selain memberikan harga yang murah yang dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya.
B. Analisis perhotelan dan Analisis restoran
Masalah yang sering timbul atau muncul seputar penerapan Etika adalah kurangnya pemahaman yang mendasar tentang Etika pada diri masing-masing personal staf maupun pelaku bisnis hotel. Jika ini terjadi dalam pelaksanaan operasional suatu hotel maka seharusnya sebelum para calon pekerja hotel diluluskan dalam sebuah penyeleksian masuknya para personel baru seharusnya dilakukan terlebih dahulu sebuah test dimana dalam test tersubut dapat menilai seberaba jauhkah penerapan etikanya. Kurangnya penerapan etika dalam diri masing-masing personal dapat mengancam reputasi dan kejayaan dari hotel tersebut alasannya karena bila salah satu atau lebih personal melakukan suatu kesalahan akibat kurangnya penerapan etika dalam dirinya pasti akan membuat para tamu menjadi komplain bahkan membawa dampak yang buruk bagi hotel contohnya seperti menyebar luaskan kesalahan dari salah satu staf tersebut walaupun kesalahannya hanya sedikit.
Sementara tantangan yang dihadapi oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran adalah :
1. Meningkatnya jumlah penduduk serta meningkatnya permintaan akan kebutuhan primer, sekunder, dan tersier
2. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi, PDB perkapita, dan jumlah penduduk kelas menengah yang berpotensi meningkatkan permintaan akan barang-barang kebutuhan, hotel, dan kunjungan ke restoran.
3. Merubah pola pikir masyarakat bahwa usaha ritel modern akan menggerus pasar tradisional, padahal segmen pasar maupun jenis barang dijual berbeda antara toko modern dan pasar tradisional
4. Penataan lokasi usaha ritel terutama ritel modern agar tidak berdampak negatif bagi pasar tradisional. Pembangunan pasar modern harus memperhatikan jarak antara pasar modern dengan pasar tradisional dan pasar modern dengan pertokoan, koperasi dan pengusaha kecil sehingga dapat dihindari timbulnya persaingan yang tidak sehat.
5. Pembangunan lokasi usaha dan hotel perlu memperhatikan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL).
6. Meningkatkan kemitraan perdagangan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, menengah dan koperasi disertai dengan kegiatan pembinaan dan pengembangan oleh pengusaha besar atas dasar prinsip saling menguntungkan.
Dibeberapa masalah pada sektor perhotelan dan restoran Masih ditemukan ikan yang mengandung formalin dan boraks, seperti kita ketahui bahwa kedua jenis cairan kimia ini sangat berbahaya jika dikontaminasikan dengan bahan makanan, ditambah lagi jika bahan makanan yang sudah terkontaminasi dengan formalin dan boraks tersebut dikonsumsi secara terus-menerus akibat ketidaktahuan konsumen maka kemungkinan besar yang terjadi adalah timbulnya sel-sel kanker yang pada akhirnya dapat memperpendek usia hidup atau menyebabkan kematian.
Adapula Daging sisa atau bekas dari hotel dan restoran yang diolah kembali, beberapa waktu lalu public digemparkan dengan isu mengenai daging bekas hotel dan restoran yang diolah kembali atau dikenal dengan sebutan daging limbah atau daging sampah. Mendengar namanya saja kita akan merasa jijik dan seakan-akan tidak percaya pada hal tersebut, namun fakta menyebutkan bahwa dikawasan cengkareng, Jakarta Barat telah ditemukan serta ditangkap seorang pelaku pengolahan daging sampah. Dalam pengakuannya pelaku menjelaskan tahapan-tahapan yang ia lakukan, yaitu ; Limbah daging dibersihkan lalu dicuci dengan cairan formalin, selanjutnya diberi pewarna tekstil dan daging digoreng kembali sebelum dijual dalam berbagai bentuk seperti sup, daging empal dan bakso sapi. Dan hal yang lebih mengejutkan lagi adalah pelaku mengaku bahwa praktik tersebut sudah ia jalani selama 5 (lima) tahun lebih.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat diajukan disini untuk menunjukkan bahwa justru demi memperoleh keuntungan etika sangat dibutuhkan , sangat relevan, dan mempunyai tempat yang sangat strategis dalam bisnis`dewasa ini. Karena memperoleh keuntungan dari etika menjadikan penentu perusahaan tersebut untuk bertahan atau tidaknya. Meraup keuntungan dari hasil yang tidak menerapkan etika bisnis dalam perusahaan dan tidak adanya kejujuran dari para pegawai perusahaan tersebut menjadi faktor penyebab terjadinya ke pailitan atau kebangkrutan perusahaan tersebut karena tidak menerapkan etika didalam bisnis.
Dengan kata lain, bisnis memang punya etika dan karena itu etika bisnis memang relevan untuk dibicarakan. mengenai keterkaitan antara tujuan bisnis dan mencari keuntungan dan etika memperlihatkan bahwa dalam iklim bisnis yang terbuka dan bebas, perusahaan yang menjalankan bisnisnya secara baik dan etis, yaitu perusahaan yang memperhatikan hak dan kepentingan semua pihak yang terkait dengan bisnisnya, akan berhasil dan bertahan dalam kegiatan bisnisnya.
4.2 Saran



Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan yang ingin menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman yang berat apabila ada salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga etika di dalam bisnis pun dapat berjalan dengan baik dan lancer di perusahaan tersebut.